Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 25 Oktober 2022 | 18:16 WIB
Gita Puspita (paling kiri) kaget foto dan data dirinya tersebar di media sosial disebut sebagai wanita yang menerobos Istana Merdeka menggunakan pistol FN. [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Gita Puspita kaget, wajah dan data dirinya tersebar luas di media sosial dengan narasi sebagai perempuan bercadar yang hendak menerobos ke Istana Merdeka sambil membawa pistol jenis FN.

Diketahui beredar luas di media sosial dan jaringan grup WhatsApp (WA), foto dan identitas diri perempuan bernama Gita Puspita yang disebut sebagai wanita penerobos ke Istana Merdeka.

Dalam data yang beredar disebutkan lengkap alamat tempat tinggal Gita di Jalan Kepodang, Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Gita mengaku tak tahu foto dan data dirinya tersebar luas di media sosial karena seharian ini ia bekerja di TK IT Pelita Khoirur Ummah. 

Baca Juga: Nenek Sri Ternyata Dibunuh Adik Suaminya saat Urus Kartu Keluarga, Kepala Berkali-kali Dijedotkan ke Lantai

"Saya enggak tahu, kaget aja dari pagi, saya ngajar di sekolah baru sampai di rumah, ramai ramai di rumah, " katanya selasa (25/10/2022) sore.

Yang membuat Gita tak habis pikir, mengapa data diri pribadi dia juga bisa diketahui dan tersebar di media sosial.

"Saya kaget aja data diri saya kok bisa jadi viral, padahal saya tidak pernah nyebar data pribadi saya karena saya enggak punya FB maupun Instagram," ujarnya.

Bukan Aksi Teror

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menegaskan tindakan perempuan bercadar yang menodongkan senjata api ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Merdeka pada Selasa (25/10/2022) pagi bukan aksi teror.

Baca Juga: Ingin Terobos Istana Merdeka, Seorang Wanita Bawa Senpi Diperiksa Densus 88

"Bukan teror, jangan berandai-andai, belum, nanti aja kalau ada perkembangan kita sampaikan. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi, belum tentu teror," kata Fadil dikutip dari ANTARA.

Meski demikian, Fadil mengatakan penyidik kepolisian akan tetap mendalami apakah yang bersangkutan mempunyai afiliasi dengan organisasi tertentu dan mempelajari motif atas tindakannya.

Polda Metro Jaya mempunyai satuan tugas khusus untuk menyelidiki dan mencegah terjadinya aksi teror. Kapolda menyatakan, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

"Polda Metro Jaya kan juga mempunyai satgas wilayah untuk mendalami kegiatan terkait dengan teror, poinnya adalah masyarakat tidak usah khawatir situasi Jakarta kondusif, kita mampu mencegah," ujarnya.

Tiga anggota Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB mengamankan seorang perempuan yang menodongkan senjata api jenis FN ke arah personel Paspampres.

Perempuan tanpa identitas berumur sekitar 25 tahun berjalan kaki dari arah Harmoni menuju Jalan Medan Merdeka Utara. Tepat di depan pintu masuk Istana Merdeka, ia langsung menodongkan senjata api jenis FN ke Paspampres.

Personel Polantas yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menghentikan aksi yang bersangkutan dan mengamankan pistol tersebut.

Yang bersangkutan selanjutnya dibawa ke Mako Polda Metro Jaya dan diserahkan ke Subdirektorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

Selain itu penyidik Kepolisian juga akan mendalami asal pistol tersebut. Polda Metro Jaya melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk menelusuri apakah pistol tersebut adalah pistol buatan pabrik atau pistol rakitan.

Kontributor : Ahmad Amri

Load More