Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 16:39 WIB
Ilustrasi Surya Paloh. Surya Paloh menanggapi pidato Presiden Jokowi dalam acara puncak HUT ke-58 Golkar. [Yutube]

SuaraLampung.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara puncak HUT Ke-58 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Banyak kalangan menilai pidato Jokowi yang meminta Golkar tidak terburu-buru dan tidak semborono dalam menentukan calon presiden (capres) merupakan sindiran untuk Surya Paloh.

Ini karena NasDem adalah partai yang telah mendeklarasikan capres dan Surya Paloh hadir di acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar  tersebut.

Bagi Surya Paloh, pidato Presiden Jokowi merupakan nasihat untuk Golkar, bukan sindiran ke pihak mana pun.

Baca Juga: Respons Pidato Jokowi soal Jangan Sembrono, Surya Paloh Sebut Bukan Sindiran

"Saya pikir itu nasihat Pak Jokowi, ya, kepada Partai Golkar, ya, tergantung Partai Golkar. Saya pikir itu nasihat yang baik, ya. Saya enggak (melihat itu sebagai bentuk sindiran)," ujar Surya Paloh kepada wartawan usai menghadiri acara silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Surya Paloh mengemukakan hal itu ketika merespons beberapa pihak yang menilai pidato Presiden Jokowi, yang di antaranya membahas mengenai imbauan pada Golkar agar tidak memilih calon presiden (capres) secara sembrono, sebagai sindiran untuk NasDem yang telah mendeklarasikan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

Lebih lanjut, Surya menyampaikan bahwa NasDem tidak memilih Anies sebagai capres yang diusung secara sembrono.

"Kami enggak sembrono, bagaimana itu sindiran," ucap dia.

Surya juga menilai bahwa Anies merupakan sosok yang memiliki jam terbang tinggi sebagai pemimpin.

Baca Juga: Ancang-ancang Pilpres 2024, Ridwan Kamil Blak-blakan Tengah Lirik Golkar

"Anies memiliki jam terbang yang tinggi. Di mata NasDem, 'kan ada subjektivitas, ada objektivitas. Dua perpaduan ini 'kan terjadi hukum relativitas. Mungkin pikiran dari Pak Jokowi, ya, saran kepada Golkar kalau memilih calon presiden, ya, pilihlah yang pas, yang tepat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Surya juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Jokowi baik-baik saja.

Sebelumnya, dalam acara puncak HUT Ke-58 Partai Golkar, Presiden Jokowi meyakini Partai Golkar akan cermat dalam menentukan capres dan cawapres menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024," ucapnya.

Presiden juga mengimbau agar Golkar memilih calon pemimpin Indonesia berikutnya yang memiliki jam terbang tinggi.

"Betul-betul pemimpin ke depan harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi," ujarnya. (ANTARA)

Load More