SuaraLampung.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak pada tarif Damri antar kota antar provinsi (AKAP).
Perum Damri Cabang Lampung berencana menaikkan tarif bus AKAP seiring adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.
General Manajer Perum Damri Cabang Lampung Ferdik Sakona mengatakan, kenaikan tarif bus AKAP diperkirakan 20 persen dari harga normal.
"Saat ini, kami masih dilakukan pembaruan sistem tiket, guna menyesuaikan tarif bus AKAP. Untuk harga terbaru, nanti kami informasikan ke masyarakat setelah pembaruan sistem selesai," kata Ferdik Sakona dikutip dari Suara.com, Selasa (6/9/2022).
Untuk tarif bus perintis, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan juga Organisasi Angkutan Darat (Organda).
"Tarif bus perintis terbaru masih belum diputuskan, karena harus koordinasi dengan Dishub dan Organda," ujar Ferdik.
Sebelumnya, tarif lama Bus Damri dari Lampung Rute Rajabasa Bandar Lampung – Gambir Jakarta, untuk kelas bisnis adalah Rp210 ribu. Sementara untuk kelas eksekutif Rp265 ribu, dan royal class Rp300 ribu.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kenaikan BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar, Sabtu (3/9/2022). Ada pun harga Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 perliter menjadi Rp10.000 perliter.
Sementara Solar subsidi dari Rp5.150 perliter menjadi Rp6.800 perliter. Lalu Pertamax dari Rp12.500 perliter menjadi Rp14.500 perliter, khusus disejumlah daerah termasuk Lampung, ada perbedaan harga Pertamax yakni Rp14.850 perliter di Lampung.
Baca Juga: Curhatan PSK di Solo Hadapi Kenaikan Harga BBM: Terpaksa Naikkan Tarif 'Main' untuk Pelanggan Baru
Berita Terkait
-
Curhatan PSK di Solo Hadapi Kenaikan Harga BBM: Terpaksa Naikkan Tarif 'Main' untuk Pelanggan Baru
-
Negara dengan Harga BBM termurah, Adakah Indonesia?
-
Harga BBM Naik, Hotman Paris Singgung Uang Pensiun Seumur Hidup DPR: Membebani APBN!
-
Giliran Buruh Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Jokowi: Sampaikan Baik-baik Ya
-
Kenaikan BBM Bersubsidi Jadi Polemik Besar, Warganet Beri Komentar Pedas: Untuk Menutupi Kasus Sambo?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Barat Banjir Bandang: Rumah Hanyut, Warga Terjebak
-
10,8 Ton Ceker Ayam Ilegal Digagalkan di Lampung!
-
Lama Menunggu Air? PDAM Bandar Lampung Minta Warga Pulau Bawean Bersabar, Ini Alasannya!
-
13 Tahun Mengabdi, Honorer di Lampung Nangis Minta Kepastian Nasib
-
BRILiaN BRI Dorong UMKM Kombucha Lokal Masuk Pasar Global Lewat Minuman Fermentasi Bakteri Baik