SuaraLampung.id - Komnas HAM menyatakan ada satu adegan krusial dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pada Selasa (28/8/2022) lalu.
Adegan krusial dalam rekonstruksi menurut Komnas HAM adalah adegan inti yaitu saat eksekusi Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Mengapa krusial? Karena Komnas HAM melihat ada perbedaan keterangan antara Bharada Richard Eliezer dengan Ferdy Sambo saat eksekusi Brigadir Yosua.
"Dan itu biasa. Itu jadi catatan bagi penyidik," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dikutip dari YouTube Kompas TV.
Perbedaan keterangan itu terletak pada siapa saja yang ikut menembak Brigadir Yosua. Menurut Taufan, Bharada Eliezer mengaku Ferdy Sambo ikut menembak.
Sementara saat rekonstruksi, Ferdy Sambo menyangkal keterangan Bharada Eliezer bahwa dirinya ikut menembak Brigadir Yosua.
"Richard mengatakan bukan hanya dia yang menembak tapi juga FS, sementara yang satu (Ferdy Sambo) lagi ga saya cuma menyuruh dia. Itu kan perbedaan yang cukup substantif," ujar Taufan.
Perbedaan keterangan saat rekonstruksi ini menurut Taufan itu adalah hak masing-masing tersangka karena nanti di pengadilan pun mereka memiliki hak untuk membantah.
Tinggal, lanjut Taufan, nantinya majelis hakim yang akan memutuskan berdasarkan tuntutan jaksa di mana tuntutan jaksa itu berasal dari penyidikan polisi.
Baca Juga: Putri Candrawathi Masih Diperiksa Penyidik Hingga Rabu Malam
"Maka memperkuat penyidikan dan penuntutan poin yang paling penting supaya dalam persidangan nanti seluruh konstruksi yang sudah disusun penyidik itu memang diterima oleh hakim," ujar dia.
Dari keseluruhan adegan rekonstruksi menurut Taufan hanya perbedaan keterangan Bharada Elizer dan Ferdy Sambo yang paling penting.
Mengenai adegan Kuat Ma'ruf membawa pisau saat peristiwa di Magelang, bagi Taufan, hal itu tidaklah signifikan dalam penyidikan.
"Itu larinya ke motif. Ga signifikan yang paling signifikan pada hari kejadian siapa yang merencanakan, siapa yang mengeksekusi. Sekarang selisih yang satu mengakui dua orang, satu lagi mengakui hanya satu orang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Putri Candrawathi Masih Diperiksa Penyidik Hingga Rabu Malam
-
Berita Pilihan: Fuji Kapok Dipacari Cowok Kere, Nessie Judge Heran Publik Kasihani Ferdy Sambo
-
Eksekusi Brigadir J ada Dua Versi, Siapa yang Berbohong?
-
Angelina Sondakh Dikaitkan dengan Putri Candrawathi, Ini Tanggapannya
-
Kuat Ma'aruf dari Tudingan Punya Hubungan Spesial dengan Putri Sambo sampai Tertawa Lepas saat Rekonstruksi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok