SuaraLampung.id - Sejak limbah hitam serupa aspal mencemari perairan Lampung Timur beberapa hari lalu, tangkapan ikan nelayan menurun.
Seperti yang dialami Karitak (41), nelayan di Lampung Timur. Hasil tangkapannya berkurang jauh sejak tiga hari belakangan.
"Selama tiga hari cuma dapat tangkapan ikan tidak lebih dari tiga kuintal. Tidak tahu apa penyebabnya, tapi semua nelayan jenis dogol tidak mendapat hasil maksimal," ucapnya sambil memilah hasil tangkapannya, Kamis (21/7/2022).
Hasil tangkapan ikan yang hanya 2 kuintal tidak mampu membalikkan modal Karitak yang sudah merogoh kocek di atas Rp5 juta selama tiga hari melaut.
Karitak mengatakan, kondisi laut dalam tiga hari ini masih banyak ditemukan gumpalan hitam seperti aspal yang mengapung dengan kondisi air laut sebagian seperti berminyak.
"Sepertinya karena limbah, dasarnya waktu timuran musim lalu ketika tidak ada limbah hasil tangkapan kami maksimal artinya tidak sampai merugi, seperti hari ini," kata Karitak.
Marisu nelayan yang baru turun dari laut, mengatakan limbah masih banyak menyebar di daratan perbatasan wilayah hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) tepatnya di Kuala Kambas.
"Sampai hari ini, masih banyak limbahnya, apalagi yang di Kuala Kambas perbatasan hutan Way Kambas masih belum diambil," terang Marisu, Kamis (21/7/2022).
Lain lagi yang dihadapi oleh Sumari, aktivis pelestari mangrove di pesisir Kuala Penet atas menyebarnya limbah seperti aspal tersebut.
Baca Juga: Situ Ciburuy Tercemar Limbah, Sejumlah Home Industri Ditutup Sementara
Sebaran limbah membuat banyak tanaman mangrove yang usianya masih di bawah satu tahun mengering.
"Kami menjaga pantai dengan melakukan penanaman mangrove agar tidak abrasi, perawatan kami lakukan swadaya, tapi kerja keras kami dikecewakan dengan sebaran limbah," kata Sumari.
Jika limbah sudah benar benar bersih, Sumari mau tak mau akan melakukan penyulaman kembali tanaman mangrove yang mengering akibat efek limbah tersebut.
"Kalau belum bersih kami tidak berani melakukan penyulaman, karena akan mati lagi. Dan kami berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas persoalan limbah," pinta Sumari.
Pantauan di lapangan pihak Gakum LHK, sudah dua hari masih berada di pesisir Lampung Timur mengambil sampel limbah yang menyebar di perairan laut Lampung Timur. Namun pihak Gakum LHK sama sekali enggan diwawancara.
Diketahui limbah hitam menyerupai aspal mencemari perairan Lampung Timur, ternyata berasal dari kebocoran pipa migas milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES).
Berita Terkait
-
Situ Ciburuy Tercemar Limbah, Sejumlah Home Industri Ditutup Sementara
-
Atasi Masalah Limbah dan Sanitasi, Pemprov DKI Terus Upayakan Pembangunan SPALD
-
Kualitas Udara di Jakarta Paling Buruk, Ini 3 Salah Kaprah Tentang Pencemaran Udara
-
Berkas Belum Lengkap, Kejari Serang Kembalikan Perkara Nikita Mirzani Ke Polisi
-
Diduga Cemari Laut Manggar dengan Limbah Lumpurnya, Pertamina Digeruduk Ratusan Nelayan Balikpapan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya