Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 20 Juli 2022 | 10:34 WIB
autopsi jenazah RF, napi anak yang diduga tewas dianiaya, di TPU Langkapura, Bandar Lampung, Rabu (20/7/2022). [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Tim Inafis Polda Lampung dan tim dokter Disaster Victim Investigation (DVI) melakukan autopsi terhadap jasad RF (17) di TPU Darussalam di Kelurahan Langkapura, Bandar Lampung, Rabu (20/07/2022).

RF adalah narapidana anak yang diduga tewas dianiaya rekan satu kamar sel di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandar Lampung. 

Proses autopsi terhadap jasad RF akan berlangsung selama delapan (8) jam dimulai proses autopsi luar kemudian proses bedah dan proses penutupan jasad korban lagi ke dalam kuburan.

"Proses autopsi diperkirakan memakan waktu delapan jam, mulai dari proses autopsi luar meskipun sudah dilakukan dokter sebelumnya. Kemudian proses bedah dan masukan kembali jasad ke dalam kuburnya,"kata Dr Jims F Tambunan, dokter forensik yang melakukan autopsi, Rabu (30/07/2022).

Baca Juga: Polri Akan Sampaikan Hasil Autopsi Brigadir J kepada Keluarga Hari Ini, Apa yang Diungkap?

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra mengatakan tim inafis Polda Lampung dan tim dokter DVI akan melakukan proses autopsi di TPU langsung.

"Proses autopsi ini untuk melengkapi terpenuhinya unsur-unsur alat bukti, untuk menentukan penyebab kematian korban," ujarnya.

Diketahui, sebelum meninggal dunia, RF sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ahmad Yani Metro namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Nira, keluarga korban mengungkapkan banyak luka lebam di sekujur tubuh RF saat berada di RS Ahmad Yani Metro.

Bahkan kata Nira, terdapat tanda diduga disundut dengan rokok di beberapa bagian badan RF.

Baca Juga: Hari Ini Polisi akan Beberkan Hasil Autopsi Brigadir J

"Kami bawa ke rumah sakit setelah pihak petugas di LPKA menelpon memberitahu adik kami sakit di sana," kata dia.

Dia menduga luka-luka di tubuh adiknya tersebut dikarenakan penganiayaan oleh sesama tahanan di LPKA.

"Sebelumnya kami membesuk almarhum kondisinya sehat-sehat saja. Seminggu kemudian ditelpon petugas lapas disuruh besuk karena adik kami sakit, setiba di sana kondisinya sudah sekarat," kata dia.

Kontributor : Ahmad Amri

Load More