SuaraLampung.id - Polda Lampung hingga kini belum bisa menemukan identitas para pelaku kejahatan skimming Bank Lampung.
Namun dari penyelidikan sementara, Polda Lampung menyebut pelaku skimming Bank Lampung mengalirkan dana ke Cryptocurrency atau Kripto Bitcoin.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Arie Rachman Nafarin mengatakan, pihaknya sudah memeriksa banyak saksi terkait kasus skimming nasabah Bank Lampung.
Hasil penyelidikan ada sedikit perkembangan, pihaknya sudah mendapatkan lokasi tempat pencairannya.
"Namun sebagian uang tidak bisa diambil secara cash, karena para pelaku mencetak kartu ATM palsu, dengan data yang diambil dari alat skimming. Dari itu, kami lacak ternyata uangnya sebagian mengalir ke Cryptocurrency Bitcoin," kata Kombes Arie Rachman Nafarin, Jumat (8/7/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Sebagian uang diambil pelaku secara cash, sebagian lagi tidak bisa diambil karena ada batasan limit pada kartu ATM.
Sebagian uang mengalir ke Cryptocurrency Bitcoin, karena pengambilannya tidak mempunyai limit atau tidak terbatas seperti halnya ATM.
"Saat ini, kami sedang berkoordinasi dan memeriksa pengelola Cryptocurrency Bitcoin. Ada pun tujuannya, untuk mendapatkan keterangan penyelidikan, dan melacak keberadaan pelaku," ujar Arie Rachman Nafarin.
Sebelumnya, Polda Lampung menerima 47 laporan nasabah jadi korban pencurian data pengguna ATM untuk membobol rekening.
Baca Juga: Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming, Kerugian Rp 2,7 Miliar, Polisi Turun Tangan
Rata-rata para pelaku kejahatan skimming menyasar mesin ATM minim pengamanan, bermodus memasang kamera tersembunyi, ditiap tombol ATM.
Para pelaku sengaja memasang alat itu, untuk mencuri data nasabah berupa PIN pada ATM korban.
Setelah dicuri, mereka menyalinnya, untuk dicuri uangnya memakai mesin ATM bank lain luar Lampung.
Setelah berhasil mencuri data, pelaku menggesek uangnya di mesin ATM lain, seringnya ke Pulau Jawa hingga Bali.
Disinggung terkait Mesin ATM Bank Lampung yang ditemukan terpasang kamera tersembunyi itu, hingga kini pihaknya sudah menemukan dua lokasi, namun belum bisa disebut karena ranahnya penyelidikan.
Kerugian nasabah bervariasi mulai Rp15 sampai Rp300 juta per nasabah.
Berita Terkait
-
Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming, Kerugian Rp 2,7 Miliar, Polisi Turun Tangan
-
Sebarkan Berita Bohong, Seorang Pengikut Khilafatul Muslimin Ditangkap di Lampung
-
Polda Sumut Terima Laporan soal Kejahatan Skimming Nasabah Bank Sumut
-
Mengaku Kerabat Gubernur Lampung, Iwan Palera Berhasil Perdaya 5 Pengusaha dengan Kerugian Miliaran Rupiah
-
Nasabah Bank Sumut Korban Skimming, Uang Rp 2,7 Miliar Digondol Pelaku
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
Terkini
-
Lampung Atasi Krisis Sampah: TPA Regional dengan PLTSA Siap Dibangun di Natar
-
Misteri Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Pantai Tanjung Selaki Lampung Selatan: Polisi Buru Petunjuk
-
Pesisir Barat Diterjang Banjir Bandang: Tim SAR Lakukan Evakuasi
-
Bikin Geger! Pemuda Lampung Rekrut Anak-Anak untuk Lempar Bom Molotov di Demo
-
BRI Dukung Inklusi Keuangan Lewat Inovasi QRIS Digital di Super Apps BRImo