SuaraLampung.id - Wakil Presiden Mohammad Hatta alias Bung Hatta selama ini dikenal sebagai sosok teladan karena kesederhanaan hidupnya.
Ternyata ada sosok wapres RI lain yang juga hidup sederhana seperti Bung Hatta di zaman kekinian sampai membuat Najwa Shihab kagum.
Sosok Wapres yang dimaksud ialah Boediono, yang pernah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 5 tahun.
Kekaguman Najwa Shihab terhadap sosok Boediono ini ia ungkapkan saat berbincang di Youtube RoTivi bersama Ronal Surya Praja dan Tike Priatnakusumah.
Baca Juga: 4 Kebaikan Sederhana Ini Membuatmu Dihargai Orang Lain
Dalam perbincangan itu, Tike bertanya mengenai siapa tokoh terberat yang pernah diwawancarai Najwa Shihab.
"Pak Boediono wapres. Aduh orangnya diam banget gua ampe haus. Diem, jawabnya pendek-pendek," kata Nana sapaan akrab Najwa Shihab.
Kesulitan menggali narasumber yang tidak banyak bicara seperti Boediono saat wawancara justru menjadi tantangan bagi Najwa Shihab.
"Baru kaya setengah wawancara, setengah jam, baru gua merasa berhasil meng crack dia dan baru dia mau secara terbuka bicara," ungkap Nana.
Ketika itu Najwa Shihab mewawancarai Boediono saat ramai kasus Century di mana Boediono sampai dipanggil ke pengadilan untuk memberi kesaksian.
"Pak Boediono dipanggil sebagai saksi di pengadilan posisinya sebagai wapres. Jadi waktu itu sensitif momen," kata dia.
Apalagi untuk menghadirkan Boediono di acara Mata Najwa tidak mudah. Tim Mata Najwa harus melobi sejumlah orang sampai akhirnya Boediono bersedia datang ke Mata Najwa.
"Memang mendatangkan dia ke Mata Najwa itu memang susah luar biasa. Melobinya itu yang memang uda lama banget, nyoba kanan kiri, pas uda datang, diem," kata Nana.
Diamnya Boediono menurut Najwa karena memang pembawaannya pendiam.
Najwa mengungkapkan Boediono adalah sosok pejabat negara yang sangat sederhana.
"Kita meng highlight soal kesederhanaan dia. Dimana dia sangat ketat mengatur uang negara dan uang pribadi. Waktu pergi haji dicatat detil mana uang negara yang ga mau dipakai. Dia bahkan ngembaliin uang tiket untuk berangkat haji dan ga mau banget pakai fasilitas negara," terang Najwa.
Rumah Boediono di Yogyakarta juga sangat sederhana.
"Dan banyak banget cerita-cerita kesederhanaan dia. Soal kaos singlet yang robek ga mau diganti. Sangat sederhana dan down to earth. Pokoknya salah satu pejabat teladan yang jarang dapat ekspose dan highlight di negeri ini," ujar Najwa Shihab.
Berita Terkait
-
Gibran Blusukan ke Lokasi Banjir Kampung Melayu dan Cawang, Bagikan Sembako
-
Gibran Tinjau Lokasi Banjir Kebon Pala, Warga: Baru Kali Ini Wapres Mau Turun Langsung
-
Ricuh! Korban Banjir di Kebon Pala Saling Rebutan Sembako Gibran, Warga: Di Sini Sudah Biasa
-
Girang Dikasih Sembako, Begini Curhatan Emak-emak Korban Banjir di Kebon Pala Lihat Gibran Blusukan
-
Pandji Pragiwaksono Kritik Program Gibran "Lapor Mas Wapres" Bandingkan Dengan CS
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi