SuaraLampung.id - Fakta baru terkuak di balik terjadinya kerusuhan di Gedung Parlemen AS Capitol setelah Donald Trump dinyatakan kalah dalam pemilihan presiden.
Pada hari itu 6 Januari 2021, para pendukung Donald Trump melakukan kerusuhan di gedung parlemen AS tersebut, karena merasa jagoannya dicurangi.
Donald Trump, presiden saat itu, mengabaikan kekhawatiran bahwa beberapa pendukungnya membawa senapan AR-15.
Donald Trump berusaha merebut kemudi mobil limosin kepresidenan Amerika Serikat ketika pengawal menolak membawanya ke Capitol pada 6 Januari 2021, seorang petinggi Gedung Putih bersaksi pada Selasa (28/6/2022).
Dia malah meminta aparat keamanan untuk berhenti memeriksa tamu dengan detektor agar kerumunan orang bertambah banyak, kata Cassidy Hutchinson, asisten Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows.
"Pindahkan alat itu; mereka di sini bukan untuk menyakiti saya," katanya, mengutip perintah Trump pagi itu.
Hutchinson mengungkapkan kejadian itu ketika bersaksi pada hari kelima sidang DPR untuk menyelidiki serangan di Capitol oleh para pendukung Trump.
Dia mengatakan perbincangan itu diceritakan kepada dirinya oleh Tony Ornato, pejabat senior Dinas Rahasia yang saat itu menjabat wakil kepala staf operasi Trump.
New York Times (NYT) dan NBC, yang mengutip sumber-sumber di Dinas Rahasia, melaporkan bahwa kepala keamanan Trump, Robert Engel, dan pengemudi limosin disiapkan untuk memberi kesaksian di bawah sumpah bahwa Trump tidak pernah berusaha merebut setir mobil itu.
Engel berada di ruangan yang sama ketika Ornato menceritakan hal itu, kata Hutchinson.
NYT dan CNN, yang mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan bahwa Ornato juga membantah cerita itu dan siap memberikan kesaksian.
Sambil mengutip perbincangannya dengan Ornato, Hutchinson bersaksi bahwa Trump bertengkar dengan beberapa agen rahasia yang bersikeras agar sang presiden kembali ke Gedung Putih, bukan bergabung dengan para pendukungnya yang menyerbu Capitol.
Penyerbuan itu berlangsung ketika Kongres sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden.
"Saya ini presiden. Antar saya ke Capitol sekarang," kata Hutchinson, mengutip perintah Trump yang marah.
Dia mengatakan Trump berusaha merebut kemudi dari kursi belakang mobil kepresidenan yang dilengkapi senjata berat itu dan menerjang seorang agen rahasia dengan marah.
Berita Terkait
-
Petinggi Gedung Putih Ungkap Fakta Penyerbuan Capitol, Trump Berupaya Rebut Kemudi Limosin hingga Terobos Agen Rahasia
-
AS Tuding 5 Perusahaan China Dukung Militer Rusia dalam Invasi ke Ukraina
-
AS Roma Mundur dari Joan Gamper, Barcelona akan Tempuh Jalur Hukum
-
Liverpool Resmi Lepas Takumi Minamino ke AS Monaco
-
Roe Vs Wade, Hukum Hak Aborsi di AS yang Dibatalkan Mahkamah Agung
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Nusantara Lampung FC, Siap Guncang Liga 3 dengan Bintang Lokal
-
Janji Pemprov Lampung: Jalanan Bakal Mulus Maksimal Akhir Tahun Ini
-
Lampung Bersiap Hadapi 'Diet Anggaran' 2026: Jurus Jitu Hemat Rp583 Miliar
-
Penipu Online Jual Beli Mobil Diciduk Polisi Pringsewu, Modus Canggih Rugikan Korban Rp90 Juta
-
Bermula dari Keterbatasan Akses Telekomunikasi, AgenBRILink di Desa Sioban Kini Jadi Andalan