Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 21 Juni 2022 | 17:22 WIB
Ilustrasi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Haedar Nashir menanggapi pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang mengklaim Kepulauan Riau bagian dari Malaysia. [Tangkapan layar/Youtube Sekretariat Presiden]

SuaraLampung.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi pernyataan kontroversial mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

Dalam pidatonya, Mahathir Mohamad mengklaim Kepulauan Riau adalah milik Malaysia dan harus segera diambil alih. 

Menanggapi pernyataan Mahathir Mohamad ini, Haedar Nashir berharap para tokoh di Malaysia dan Indonesia meninggalkan konflik yang pernah ada di masa lampau dengan menghadirkan pernyataan yang menyatukan.

"Semua tokoh di Malaysia dan Indonesia mestinya berusaha untuk meninggalkan potensi-potensi konflik di masa lampau untuk kita melangkah ke hal baru, ke masa baru, dan ke masa depan yang mewariskan kebersamaan ASEAN," ujar Haedar.

Baca Juga: Soal Klaim Kepulauan Riau, Ansar Ahmad Minta Mahathir Mohamad Kembali Pelajari Kedaulatan Negara

Sebagai bangsa serumpun, menurut dia, seyogianya para tokoh kedua negara mampu menghadirkan pemikiran dan pernyataan yang saling menyatukan, bukan justru memicu perselisihan.

Indonesia dan Malaysia, menurut dia, bisa maju bersama dengan membangun kerja sama yang konstruktif di ASEAN.

"Sebaiknya bangsa serumpun kita Indonesia, Malaysia bahkan dengan negara ASEAN, lebih memproduksi pemikiran-pemikiran, pernyataan-pernyataan, dan juga bahkan langkah-langkah yang semakin mengeratkan bangsa serumpun," kata dia.

Haedar berharap retaknya hubungan Malaysia dan Indonesia cukup menjadi pengalaman di masa lalu.

"Cukuplah bagi generasi Indonesia maupun Malaysia pengalaman di masa lalu yang meninggalkan bekas yang tidak sederhana dalam relasi Indonesia-Malaysia," ujar Haedar Nashir.

Baca Juga: Penyelundupan 43 TKI Ilegal Berhasil Digagalkan di Kebun Sawit Kapuas Hulu Perbatasan Indonesia - Malaysia

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya menyampaikan pernyataan kontroversial pada Minggu (19/6/2022) dalam acara di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu.

Dalam pidatonya, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangan atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.

Namun tak cukup di situ, Mahathir kemudian mendesak Malaysia juga mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau, Indonesia sebagai bagian dari wilayah mereka.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," ucap Mahathir Mohamad. (ANTARA)

Load More