SuaraLampung.id - Salah satu kearifan lokal yang masih dijaga masyarakat adat Sai Batin di Kabupaten Pesisir Barat ialah tradisi Nyucun Pahakh.
Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat Eli Darmawati mengatakan, tradisi Nyucun Pahakh adalah tradisi menjunjung makanan di kepala dan menutup makanan dengan kain.
Nyucun Pahakh secara peristilahan Bahasa Lampung terdiri dari dua kosakata kata yaitu kata Nyucun dan Pahakh.
Dimana Nyucun berarti meletakkan barang di atas kepala, sedangkan Pahakh adalah benda yang terbuat dari kuningan dan sejenisnya berbentuk bulat serta memiliki leher dengan diameter seukuran kepala, yang berfungsi sebagai penyangga kepala saat menjunjung barang di atas kepala perempuan atau yang dikenal oleh masyarakat lokal Lampung dengan “bebai”.
Sehingga secara harafiah Nyucun Pahakh dapat dikatakan sebagai salah satu kebiasaan masyarakat pesisir untuk menghargai alam ciptaan Yang Maha Kuasa, dengan menghargai setiap makanan yang diolah dari beragam hasil alam dan menjalin kebersamaan antar sesama manusia.
Tradisi Nyucun Pahakh ini juga telah resmi tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2017 dan terdaftar pula pada 2018 sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda Indonesia.
Potret tradisi penghargaan atas alam semesta melalui menjunjung dan menata makanan oleh masyarakat Lampung pesisir itu, tetap terjaga lestari dan berkesinambungan pada berbagai kesempatan yaitu saat berlangsungnya acara adat ngejelang kubor (ziarah kubur), ngejalang balak, ngejalang masjid, dan nayuh.
Bukan tanpa isi setiap wadah yang dijunjung oleh para wanita itu berisi beragam makanan tradisional masyarakat pesisir suku Sai Batin di Pesisir Barat.
Seperti sayur kuno sarrak pulang tiyung (rendang terong putih), gulai tua adat retak renai suak belulang (sayur santan kacang merah yang di campur kikil), sambol halom (ayam dimasak manis menggunakan lada dan kecap), sambol gedang (pepaya parut goreng yang dicampur kelapa), gulai taboh ikan tuhuk, gulai halom (gulai daging), dan gulai buah kelor.
Baca Juga: Ada 17 Spot Berselancar di Krui Pesisir Barat, Paling Terkenal Pantai Tanjung Setia
Selanjutnya, nasi putih, buah-buahan, hingga kue tradisional seperti kue tat, dan cucur tersusun berputar meramaikan sajian di atas pahakh, yang ditutup dengan tudung warna merah menyala dengan sulaman benang emas Tapis dengan motif khas Pesisir Barat yang disebut tuala.
Satu porsi makanan dalam pahakh dapat dinikmati dua orang dengan aturan duduk antar orang harus berhadapan.
Dalam tradisi makan bersama itu selain beragam jenis kuliner kuno peninggalan nenek moyang yang tersaji. Ada sejumlah peralatan pelengkap lain salah satunya kasur alas duduk yang dihiasi Tapis di bagian depan kasur yang disebut kasur kepundak.
Kasur itu menjadi lambang penghormatan kepada tamu yang berkunjung dan siap menyantap makanan yang di bawa oleh para wanita pada tradisi Nyucun Pahakh.
"Ini namanya kasur kepundak untuk alas duduk, ini lambang penghormatan kepada tamu. Sebab orang Lampung sangat menghormati tamu, dan memang kebanyakan makanan tradisi kita memakai ikan terutama ikan tuhuk, dan santan," kata Eli Darmawati sembari menepuk kasur berlapis Tapis yang ia pakai sebagai alas duduk.
Wanita yang gemar menulis ragam tradisi Pesisir Barat itu mengatakan upaya pelestarian tradisi Nyucun Pahakh itu terus dilakukan salah salah satunya dengan menghadirkan tradisi tersebut pada setiap kesempatan di luar acara adat, seperti di kegiatan pariwisata ataupun ajang internasional salah satunya Krui Pro.
Berita Terkait
-
Ada 17 Spot Berselancar di Krui Pesisir Barat, Paling Terkenal Pantai Tanjung Setia
-
Menikmati Kelincahan Para Pandeka Minangkabau 'Beradu' di Galanggang Silek Tradisi
-
Galanggang Silek Tradisi, Jalan Mengembalikan Identitas Budaya Minangkabau
-
Sandiaga Uno: Lokasi World Surf League Krui Pro 2022 Jadi Spot Selancar Terbaik di Dunia
-
Ke Acara World Surf League Krui Pro 2022, Sandiaga Uno Disambut Arak-arakan Kain Tapis Khas Pesisir Barat
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Tes DNA akan Ungkap Identitas Tentara Belanda yang Terkubur di Pulau Sebuku, Lampung Selatan
-
Transaksi QRIS Lampung Tembus 6,8 Juta Kali, Ratusan Ribu UMKM Kini 'Melek' Cashless
-
Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Lampung Selatan Diundang DPR, Ini Janji Mereka untuk Raihan
-
Berlagak Koboi Bawa Senpi Rakitan, Pemuda Ini Dibekuk Polisi di Panjang
-
Raih 3 Penghargaan Internasional Euromoney 2025, BRI Catat Rekor Baru