SuaraLampung.id - Aktivis perempuan berinisial C (22) menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang tak dikenal pada hari Kamis (21/4/2022) pukul 21.00 WIB.
Pelecehan seksual terhadap C ini terjadi di sawitan Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Peristiwa ini bermula ketika korban melintas di sawitan Natar. Tiba-tiba datang pelaku mengendarai sepeda motor mendekati korban lalu melakukan tindakan pelecehan seksual.
Setelah itu, pelaku melarikan diri. Korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Natar didampingi Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi 4 Kali pada 22 April 2022, Begini Kondisi Terbarunya Saat Ini
“Kami sedang menunggu perkembangan dari polsek Natar, jika tidak ada respons baik dari polsek Natar. Kami akan melanjutkan upaya hukum dengan pelaporan ke Polda Lampung”, ungkap Kiki Ayu Septiyani, tim pendamping korban dari DAMAR, Jumat (22/4/2022) dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.
Saat ini kondisi korban ketakutan dan belum berani keluar rumah.
Direktur Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR, Ana Yunita Pratiwi menyayangkan di momen Hari Kartini yang justru dihadiahi kasus pelecehan seksual yang menimpa relawan dan paralegal Perempuan DAMAR.
Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan Kartini masih Panjang dalam memastikan ruang aman dan bebas kekerasan pada perempuan. Serangan seksual juga menjadi pola untuk melemahkan aktifisme atau gerakan perempuan baik online maupun offline
“Kami mendesak Polsek Natar untuk dapat progresif dalam melakukan penyelidikan dan segera menemukan pelaku. Responsitifitas kepolisian sangat diperlukan dalam kasus seperti ini, jika kasus kriminal umum seperti pembegalan, jambret saja bisa ditemukan pelakunya," pungkasnya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Lampung Selatan Sabtu 23 April 2022
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Mantan Dosen Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Lecehkan Mahasiswi Berkali-kali
-
Mantan Model Akui Pernah Dapat Pelecehan Seksual dari Donald Trump: Saya Merasa Seperti Sepotong Daging
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi