SuaraLampung.id - Prospek ekonomi Lampung tahun 2022 dapat tumbuh sebesar 5,29 persen seiring penurunan tren kasus COVID-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menerangkan, prospek ekonomi Lampung secara keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,47 persen hingga 5,29 persen.
Ia mengatakan, optimisme adanya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 itu terjadi akibat adanya peningkatan aktivitas di tengah masyarakat pasca tren penurunan kasus COVID-19 terjadi, dan mulai meratanya vaksinasi.
"Target pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2022 ini meningkat, jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2021 yang tumbuh sebesar 2,79 persen. Akselerasi pemulihan ekonomi itu didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ucapnya, Kamis (31/2/2022) dikutip dari ANTARA.
Selanjutnya, pemulihan ekonomi itu juga terpengaruh dengan adanya pembentukan modal tetap bruto yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akibat adanya peningkatan pendapatan, mobilitas masyarakat, serta semakin terjaganya stabilitas makro ekonomi.
"Sedangkan untuk inflasi tahun 2022 diperkirakan tetap terjaga pada kisaran 3,0 persen hingga 1 persen (yoy). Namun masih ada tendensi untuk meningkat di banding tahun sebelumnya," katanya.
Dia menjelaskan, faktor yang mendorong tekanan inflasi pada tahun 2022 bersumber dari kelompok volatile food, akibat adanya periode panen dan menjelang Idul Fitri.
"Perlu dicermati juga beberapa komoditas yang akan menimbulkan inflasi. Pengendalian harga juga harus dilakukan, sehingga dibutuhkan dua aspek yaitu mendorong perekonomian dan menjaga stabilitas harga pangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Dia melanjutkan, ada sejumlah sektor yang harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan perekonomian yakni pengembangan sektor pertanian, serta industri makanan minuman.
Baca Juga: Truk Pengangkut Ayam Potong Terguling di Jalan Tol Trans Sumatera, Ayam Berhamburan di Jalan Tol
"Kalau kita bisa dorong sektor pertanian ini yang menyumbang 30 persen pertumbuhan ekonomi tahun lalu, ini bisa berkontribusi bagi perekonomian. Lalu untuk harga harus kita perhatikan juga komoditi yang selalu menyumbang inflasi setiap bulan dan dapat dilakukan upaya intervensi," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Tri Wenita, AgenBRILink yang Membawa Layanan Perbankan Menyapa Warga Desa
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong