SuaraLampung.id - Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf atas perlakukan Puskesmas Muara Bangkahulu yang menolak menangani seorang balita usia 1 tahun.
Balita berusia satu tahun, warga Kabupaten Bengkulu Tengah terkena step lalu dibawa keluarganya ke Puskesmas Muara Bangkahulu untuk mendapatkan penanganan medis.
Sayangnya pihak Puskesmas Muara Bangkahulu malah tidak memberi bantuan apa pun terhadap sang balita.
Pihak keluarga meminta tolong puskesmas untuk membawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans, akan tetapi pihak puskesmas menyarankan keluarga mencari angkot untuk membawanya sebab kejadian tersebut di luar jam dinas (kerja).
Mengetahui hal ini, Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mendatangi kediaman balita di Desa Arga Indah II, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dedy meminta maaf terkait dengan penolakan Puskesmas Muara Bangkahulu menangani balita tersebut beberapa hari lalu.
"Bapak, ibu, kami dari jajaran Pemkot Bengkulu, Bapak Wali kota, Sekretaris Daerah memohon maaf atas ketidaknyamanannya pelayanan puskesmas di Kota Bengkulu. Kehadiran kita ini khusus untuk menyampaikan maaf dan bentuk perhatian Bapak Wali Kota," kata Dedy di Bengkulu, Jumat (4/2/2022) dikutip dari ANTARA.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian (Diskominfotik) Kota Bengkulu Eko Agusrianto bersama Kasatpol PP Yurizal, Sekcam Muara Bangkahulu Jalaludin, dan jajaran pemkot lainnya mendatangi rumah bayi tersebut guna menyampaikan maaf wali kota atas pelayanan yang kurang baik oleh salah satu puskesmas di daerah itu.
Melalui sambungan video, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada keluarga bayi.
"Maaf ya bu atas kejadian ini, atas nama Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf sebesar-besarnya. Insyaallah kejadian ini tak akan terulang ini," ujar dia.
Baca Juga: Kondisi Bayi Korban Busur Membaik, Orangtua Berterima Kasih Kepada Gubernur Andi Sudirman
Atas kejadian tersebut, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mencopot Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Muara Bangkahulu dari jabatan masing-masing.
Sedangkan petugas puskesmas yang menangani dan menerima pasien tersebut untuk sementara ini ditarik ke Dinas Kesehatan guna menjalani pembinaan.
"Sebagai konsekuensi, pemkot mengambil suatu kebijakan, satu keputusan, suka tidak suka, kami ada semacam suatu 'shock therapy' (terapi kejut) agar ke depan kejadian seperti ini tidak terulang," kata Eko. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Serbu Sekarang! Happy Meal TinyTAN Edisi Spesial BTS Hadir di McDonald's Indonesia!
-
Mantan Pj Gubernur Lampung Samsudin Bungkam Usai Diperiksa Kejati
-
KFC Kombo Spesial Roda Duo: Kenikmatan Berdua, Harga Hemat Maksimal!
-
Cara Mudah Bikin Pas Foto Sendiri di Rumah dengan Gemini AI Lengkap dengan Prompt
-
Mantan Pj Gubernur Lampung Diperiksa Kejati Terkait Korupsi Dana PI WK OSES