Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 04 Februari 2022 | 13:57 WIB
Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mendatangi kediaman bayi di Desa Arga Indah II, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah yang ditolak Puskesmas Muara Bangkahulu saat membutuhkan penanganan medis. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf atas perlakukan Puskesmas Muara Bangkahulu yang menolak menangani seorang balita usia 1 tahun. 

Balita berusia satu tahun, warga Kabupaten Bengkulu Tengah terkena step lalu dibawa keluarganya ke Puskesmas Muara Bangkahulu untuk mendapatkan penanganan medis.

Sayangnya pihak Puskesmas Muara Bangkahulu malah tidak memberi bantuan apa pun terhadap sang balita.

Pihak keluarga meminta tolong puskesmas untuk membawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans, akan tetapi pihak puskesmas menyarankan keluarga mencari angkot untuk membawanya sebab kejadian tersebut di luar jam dinas (kerja).

Baca Juga: Kondisi Bayi Korban Busur Membaik, Orangtua Berterima Kasih Kepada Gubernur Andi Sudirman

Mengetahui hal ini, Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mendatangi kediaman balita di Desa Arga Indah II, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dedy meminta maaf terkait dengan penolakan Puskesmas Muara Bangkahulu menangani balita tersebut beberapa hari lalu. 

"Bapak, ibu, kami dari jajaran Pemkot Bengkulu, Bapak Wali kota, Sekretaris Daerah memohon maaf atas ketidaknyamanannya pelayanan puskesmas di Kota Bengkulu. Kehadiran kita ini khusus untuk menyampaikan maaf dan bentuk perhatian Bapak Wali Kota," kata Dedy di Bengkulu, Jumat (4/2/2022) dikutip dari ANTARA.
 
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian (Diskominfotik) Kota Bengkulu Eko Agusrianto bersama Kasatpol PP Yurizal, Sekcam Muara Bangkahulu Jalaludin, dan jajaran pemkot lainnya mendatangi rumah bayi tersebut guna menyampaikan maaf wali kota atas pelayanan yang kurang baik oleh salah satu puskesmas di daerah itu.

Melalui sambungan video, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada keluarga bayi.

"Maaf ya bu atas kejadian ini, atas nama Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf sebesar-besarnya. Insyaallah kejadian ini tak akan terulang ini," ujar dia.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Provinsi Bengkulu Naik, Berikut Sebarannya

Atas kejadian tersebut, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mencopot Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Muara Bangkahulu dari jabatan masing-masing.

Sedangkan petugas puskesmas yang menangani dan menerima pasien tersebut untuk sementara ini ditarik ke Dinas Kesehatan guna menjalani pembinaan.

"Sebagai konsekuensi, pemkot mengambil suatu kebijakan, satu keputusan, suka tidak suka, kami ada semacam suatu 'shock therapy' (terapi kejut) agar ke depan kejadian seperti ini tidak terulang," kata Eko. (ANTARA)

Load More