SuaraLampung.id - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II (KKP) Panjang menyiapkan petugas di beberapa tempat kedatangan di masa libur akhir tahun.
Keberadaan petugas KKP Panjang di beberapa tempat kedatangan penumpang transportasi untuk mengawasi status kesehatan pelaku perjalanan yang masuk ke Lampung.
"Untuk membantu mengawasi kedatangan masyarakat di pintu kedatangan telah disiapkan petugas di simpul transportasi," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Marjunet Danoe, Rabu (1/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, petugas yang disiapkan di sejumlah simpul kedatangan seperti bandar udara dan pelabuhan dilakukan untuk mengantisipasi adanya persebaran COVID-19 menjelang libur akhir tahun.
"Seperti biasa kita selalu siap sedia terutama saat ada libur panjang, untuk mengawasi status kesehatan pelaku perjalanan melalui validasi surat bebas COVID-19," katanya.
Menurutnya, jumlah petugas yang disiagakan untuk di Pelabuhan Bakauheni ada 25 orang, sedangkan di Bandara Radin Inten II berjumlah 8 orang petugas.
"Kita berharap masyarakat dapat mengurangi mobilitas di akhir tahun agar persebaran kasus COVID-19 bisa dikendalikan, dan untuk adanya mutasi virus baru Omicron kita juga mencoba mencegahnya," ucapnya.
Dia melanjutkan, meski sebelum sampai di Lampung pelaku perjalanan luar negeri telah menjalani sejumlah penapisan dan karantina di pintu kedatangan internasional seperti di Batam ataupun di Jakarta, pihaknya pun akan terus melakukan pengetatan pengawasan.
"Biasanya sudah ada karantina selama 7 hari, dan penapisan berkali-kali di Batam ataupun Jakarta. Akan tetapi untuk berjaga-jaga kita juga awasi para pelaku perjalanan asal Lampung yang baru datang dari bepergian ke luar negeri. Melalui e-HAC dapat dilihat pula status kesehatan mereka," katanya lagi.
Baca Juga: Gelar Demo, Seniman Minta Hentikan Praktik Komersialisasi Taman Budaya Lampung
Ia menjelaskan, selain menyiapkan petugas untuk melakukan pengawasan bagi pelaku perjalanan yang hendak pergi atau masuk Lampung, masyarakat pun diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta menunda dahulu perjalanan yang tidak krusial.
"Kalau tidak krusial sebaiknya ditunda dahulu perjalanannya, lalu protokol kesehatan juga harus ketat dilakukan. Kalau kita sudah berupaya maksimal menjaga, masyarakat juga harus mendukung dengan melakukan beberapa hal yang sudah dianjurkan oleh pemerintah," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Promo Sarapan Murah di Alfamart! Keju, Roti, Sereal dan Selai Turun Harga Hingga 30 Persen
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Anlene, Dancow, Ovaltine Turun Harga Besar-Besaran di Alfamart
-
Charm, Softex hingga Laurier Diskon Besar Saat Terbaik untuk Stok Pembalut Nyaman Berkualitas
-
Cashback Gajian Indomaret Rp5.000 Tanpa Syarat, Belanja Rp50.000 Langsung Untung Besar
-
Cara Cek BLT Rp 900 Ribu Langsung dari HP Tanpa ke Kantor Pos Sudah Bisa Sekarang