Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 02 November 2021 | 18:36 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memberi pandangan mengenai hukum anjing dalam Islam. [YouTube/Deddy Corbuzier]

SuaraLampung.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberi pandangan mengenai hukum anjing dalam Islam

Pandangan hukum anjing dalam Islam ini disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas di podcast Deddy Corbuzier. 

Pada podcast itu, Deddy Corbuzier bertanya mengenai hukum anjing dalam Islam menurut Menag Yaqut. 

Menurut Deddy Corbuzier, pandangan Islam tentang anjing berbeda-beda.

Baca Juga: Doa Masuk Masjid Versi Panjang dan Pendek, Tapi Maknanya Baik Semua

"Ada yang mengatakan anjing itu najis secara mutlak. Ada yang mengatakan kena air liur atau kotorannya najis. Ada juga yang mengatakan bahwa anjing itu kalau dijilat baru najis," kata Deddy Corbuzier.

"Sedangkan saya baca di Arab ada kafe, ada anjingnya sekarang. Nah ini kan akhirnya karena perbedaan seperti itu, pasti terjadi keributan. Apakah tidak mungkin menyatukan sebuah paham yang sama di Indonesia?" tanya Deddy Corbuzier.

Gus Yaqut sapaannya segera menjawabnya. Dia merasa tidak perlu menyatukan paham semacam itu.

"Saya kira tidak perlu juga menyatukan paham. Biarkan saja. Karena memang Tuhan itu menginginkan kita berbeda. Tuhan itu tidak berkehendak kita ini sama," tutur Yaqut Cholil.

"Tapi jangan ribut," timpal Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Pengertian Kedaulatan Rakyat Menurut Sudut Pandang Islam

"Jangan ribut. Jadi kita diciptakan berbeda-beda. Dalam perbedaan itu, Tuhan memerintahkan kita buat saling bersilaturahmi, buat saling bertemu dengan yang lain, berdiskusi, menyelesaikan persoalan dengan dialog dan seterusnya. Jadi bukan dengan keributan," ucap Yaqut Cholil.

Menurut Yaqut Cholil, mereka yang mempersoalkan hukum anjing masih kurang belajar tentang Islam.

"Makanya saya selalu bilang kepada mereka ini yang ribut soal perbedaan seperti itu, jangan-jangan belajarnya masih kurang lama. Ngaji lagi. Jangan emosi, ngaji dulu. Orang emosian biasanya ilmunya cetek," tandas Yaqut Cholil.

Load More