SuaraLampung.id - Jumlah vaksin COVID-19 yang saat ini tersedia di Indonesia cukup untuk dapat mengejar target vaksinasi nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan stok vaksin di Indonesia masih cukup untuk memenuhi target.
“Alhamdulillah, puji syukur bahwa semua masih sesuai dengan skema awal kedatangan vaksin yang datang secara bertahap di Indonesia,” katanya dalam Siaran Sehat Protokol Kesehatan Perjalanan Orang dalam Negeri yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Reisa mengatakan per 22 Oktober 2021, Indonesia kembali menerima vaksin COVID-19 tahap ke 97 dan 98. Seperti kedatangan terakhir kali, yakni Pfizer dan AstraZeneca, di mana dari kedua kedatangan vaksin itu, total kedatangan vaksin di Indonesia sudah mencapai 291 juta dosis, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.
Baca Juga: Filipina Mulai Uji Coba Campur Vaksin Covid-19 Sinovac dengan Jenis Lain, Buat Apa?
Cakupan vaksinasi tersebut, kata dia, juga terbantu dengan adanya 10 jenis vaksin yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan telah disediakan di Tanah Air untuk mempercepat penyebaran vaksin ke seluruh daerah.
Reisa maenyebutkan 10 jenis vaksin yang kini disediakan untuk masyararakat adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Novavax, Sputnik V, Johnson and Johnson, Convidecia serta Zifivax.
“Indonesia butuhnya besar sekali. Tentunya karena ini harus melakukan percepatan-percepatan dengan cara menyediakan berbagai macam merek yang telah diakui oleh WHO yang datangnya bertahap supaya percepatan vaksin ini bisa dilakukan semua pihak,” kata dia.
Ia menyebutkan melalui banyaknya jenis vaksin itu, banyak pihak, baik dari fasilitas kesehatan maupun organisasi non-pemerintah, membantu menyediakan vaksin bagi masyarakat melalui penyelenggaraan sentra vaksin di daerah-daerah hingga vaksin door to door, sehingga vaksin lebih cepat tersebar kepada masyarakat secara lebih luas.
Lebih lanjut, meskipun jumlah vaksin yang dimiliki dapat dikatakan aman karena banyaknya jenis vaksin yang beredar, dia menegaskan semua vaksin yang beredar telah melalui pengkajian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara intensif, baik pada segi keamanan, mutu dan khasiatnya.
Baca Juga: Studi CISDI: 27 Persen Masyarakat Masih Enggan divaksin Covid-19
Oleh sebab itu, untuk dapat lebih cepat mencapai target vaksinasi, dia mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera mendaftarkan diri, supaya mendapatkan perlindungan diri yang lebih maksimal dari bahaya penularan COVID-19.
“Walaupun mereknya beragam, tapi tidak perlu pilih-pilih. Karena vaksin yang terbaik adalah vaksin yang langsung kita bisa dapatkan. Pokoknya semua yang sudah mendapatkan kesempatan untuk vaksin segeralah divaksin,” ucap Reisa. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Daftar Vaksin Rekomendasi Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Tahu!
-
Teknologi Drone Jerman Jadi Solusi Distribusi Obat dan Vaksin di Pelosok
-
Kasus HFMD Melonjak Pada Anak-anak di 2024, Vaksin EV71 Dapat Menjadi Solusi Pencegahan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Lampung Perkuat Mitigasi Bencana Tsunami di Pulau-Pulau Terluar
-
Peta TPS Rawan Pilkada Bandar Lampung 2024, Potensi Intimidasi Hingga Bencana
-
Miris! Jual Manusia ke Luar Negeri, Sindikat TPPO di Lampung Incar PSK & TKI
-
Pencalonan Wahdi-Qomaru Dibatalkan KPU Metro, PDIP Gugat ke MA
-
Modus Kongkalikong! Kredit Rp2 Miliar di Bank Pemerintah di Bandar Lampung untuk Kepentingan Pribadi