SuaraLampung.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung terus memantau perkembangan kasus COVID-19 setiap harinya.
Jika angka kasus harian COVID-19 di Bandar Lampung makin tinggi, bukan tidak mungkin jam operasional tempat usaha di Bandar Lampung akan kembali dibatasi.
"Nanti kita lihat lagi potensi penyebarannya COVID-19, apabila angka kasusnya semakin tinggi kami akan minta untuk jam operasional tempat usaha dikurangi lagi," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Ali Wardana, Minggu (20/6/2021) dilansir dari ANTARA.
Menurutnya, pihaknya masih melihat perkembangan COVID-19 di kota ini sebab hal tersebut tidak bisa dilihat secara global namun kasusnya harus dilihat per hari.
"Sekarang kan memang jam operasional mal, kafe dan tempat nongkrong lainnya sudah dibatasi oleh pemda hingga waktu tertentu, kalau harian tinggi sekali maka nanti kita minta untuk operasionalnya dikurangi lagi apakah hingga pukul 18.00 WIB atau Pukul 19.00 WIB," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa guna mencegah penyebaran virus ini, pihaknya bersama satgas COVID-19 telah melakukan operasi yustisi terhadap tempat-tempat yang dianggap tidak patuh atau melanggar prokes dalam menjalankan usahanya.
"Bahkan dalam operasi yustisi inj sudah ada beberapa tempat usaha yang kami segel untuk memberikan efek jera dan menyampaikan kepada masyarakat agar dapat menaati prokes," kata dia.
Ali pun meminta kepada masyarakat Bandarlampung untuk aktif melaporkan atau memberi masukan kepada DPRD ataupun Satgas COVID-19 Bandarlampung apabila ada tempat-tempat usaha seperti mal, dan kafe yang tidak patuh prokes.
"Laporkan saja ke kami bila ada tempat usaha yang masih buka dan melebihi jam operasional yang sudah ditentukan kami akan langsung datang untuk menertibkannya," kata dia.
Baca Juga: Wabah Mengganas, Konser Musik dan Pertunjukan Resmi Dilarang di Kepri
Data terakhir (19/6/2021) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung berada di zona oranye penyebaran COVID-19 dengan rincian kasus sebanyak 6.119 pasien sembuh 5.629 dan kematian berjumlah 359. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Promo Solaria 9.9! Express Bowl Ayam Teriyaki hanya Rp1.000
-
Bakauheni Menuju Pelabuhan Masa Depan: Green Port Raksasa Penjaga Lingkungan
-
5 Kabupaten di Lampung Diterjang Banjir, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik?
-
Detik-detik Mencekam di Ladang: Petani Sekampung Udik Dibacok Kawanan Begal, Motor Raib!
-
Kakak Beradik Ditemukan Tewas Berpelukan di Pesisir Barat, Pelakunya Mahasiswa Tetangga Korban