SuaraLampung.id - Seorang nelayan bernama Heru Winarno, dilaporkan hilang terseret ombak besar di Badas Batu Pekon Tembakak, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Selasa (11/5/2021).
Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian terhadap korban Heru Winarno. Setelah melakukan pencarian selama sepekan, Tim SAR memutuskan untuk menghentikan pencarian nelayan di Pesisir Barat itu.
Menurut Camat Karya Penggawa, Cahyadi Muis, upaya pencarian Heru Winarno, sudah maksimal dan mengerahkan instansi, institusi, dan elemen terkait. "Kami, Basarnas, Polairud, masyarakat, dan tenaga lokal yang terlibat dalam pencarian sudah maksimal. Namun sampai sekarang korban belum ditemukan dan sekarang pencarian memang sudah dihentikan," kata Cahyadi, Rabu (19/5/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Penghentian itu, kata Cahyadi, sesuai dengan standar operasional pencarian korban hilang yang selama tujuh hari. Meskipun demikian, jika ada warga yang menemukan korban, masih bisa melaporkan ke pihak terkait untuk diberikan evakuasi.
Baca Juga: 8 Nelayan Nias Selatan Hilang Saat Melaut
Dalam operasional pencarian itu, kata dia, Tim SAR Gabungan menyewa tank selam hingga membantu bahan bakar minyak (BBM) perahu yang dipakai oleh tenaga lokal, Basarnas, dan Polairud. Operasional itu memakai dana Peratin (Kepala Desa).
Bahkan, kata dia, pada hari keempat pencarian Heru Winarno, terjadi sedikit kendala. Perahu karet milik Basarnas terguling diterjang ombak saat akan mendarat usai melakukan pencarian korban. "Tetapi kami tetap semangat dalam melakukan pencarian dan berusaha menemukan Heru," kata Cahyadi.
Dia menghimbau agar masyarakat Nelayan berhati hati dan selalu mewaspadai gelombang dan arus laut jika sewaktu waktu pasang. "Agar menghentikan segala aktifitas penyelaman atau mencari hasil laut," kata Cahyadi.
Berita Terkait
-
Sejarah Cincin Nelayan Paus Fransiskus, Ini Alasan Harus Dihancurkan Setelah Wafat
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
Terkini
-
Relokasi Perambah Hutan TNBBS, Begini Kata Gubernur dan Kapolda Lampung
-
Pemberdayaan BRI, UMKM Serius Pangan Nusantara Kini Mendunia
-
Pemprov Genjot Infrastruktur Pesawaran: 3 Titik Prioritas Dibidik
-
Lengkap! Jadwal Keberangkatan Jemaah Calon Haji Lampung 2025
-
Jalan Gedong Tataan-Kedondong Diperbaiki Demi Kelancaran Distribusi Hasil Panen