SuaraLampung.id - Keinginan warga Kota Bandar Lampung untuk melaksanakan salat Id Idul Fitri secara berjemaah di masjid atau lapangan belum bisa terwujud.
Walaupun Menteri Agama mengizinkan umat Islam salat Id Idul Fitri di masjid atau lapangan, namun Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana tetap meminta salat Id digelar di rumah masing-masing.
Ini karena Kota Bandar Lampung masuk dalam zona oranye penyebaran Covid-19. Permintaan Eva Dwiana ini sejalan dengan Surat Edaran Menag mengenai tata cara salat Id Idul Fitri di masa pandemi Covid-19.
"Hingga kini Bandar Lampung masih masuk zona oranye. Jadi seluruh warga, diminta untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah saja tidak di Lapangan atau di rumah ibadah. Untuk mencegah penularan Covid-19," kata Eva Dwiana, saat menghadiri kegiatan bakti sosial yang digelar Sekolah Tinggi Agama Buddha Jinarakkhita dan Keluarga Buddhayana Indonesia Provinsi Lampung di Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Sabtu (8/5/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Baca Juga: Tempat Wisata di Balikpapan Dilarang Buka Selama Libur Lebaran Idul Fitri
Meskipun Menteri Agama membolehkan salat Idul Fitri di masjid dan lapangan, namun ketentuan itu, kata Eva Dwiana, berlaku untuk wilayah yang masuk zona hijau dan zona kuning.
Imbauan itu, kata Eva, juga sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya.
Imbauan itu juga merujuk Surat Edaran (SE) Menteri Agama RI Nomor 07 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Idulfitri Tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi di Saat Pandemi Covid-19.
Dalam SE itu disebutkan, daerah yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi yakni zona merah dan zona oranye, salat Idul Fitiri agar dilakukan di rumah masing-masing.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli, mengatakan kasus Covid-19 di Bandar Lampung saat ini memang ada sedikit peningkatan. Terlebih banyak masyarakat berdatangan dari luar kota. "Nah itu yang bikin peningkatan, karena mau Lebaran," ujar Edwin.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Gudang Pakaian di Bandar Lampung Dibobol Pencuri
Edwin Rusli mengatakan, dalam memutus mata rantai Covid-19, hingga saat ini pihaknya juga tetap melakukan 3T yakni (testing, tracing, dan treatment). Pelaksanakan rapid test antigen di perbatasan juga berlangsung selama sepekan ini. Pihaknya menyiapkan sebanyak 1.000 rapid test antigen di lima pos komando penyekatan perbatasan Bandar Lampung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
Terkini
-
Ekspor Ambruk, Ekonomi Lokal Jadi Benteng Utama Dunia Usaha
-
Dompet Digitalmu Kosong? Coba Cek 5 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Berkat KUR BRI, Perempuan Pengusaha Ini Sukses Pasarkan Olahan Pangan Rendah Kolesterol
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp450 Ribu, Segera Serbu!
-
Waspada Penipuan Modus Saldo Gratis, Buruan Cek Link DANA Kaget Terbaru di Sini!