SuaraLampung.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung menilai penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung belum maksimal. Pemerintah dinilai belum serius dalam menangani Covid-19.
Terutama dalam penerapan 3T yaitu tracing, testing dan treatmen dalam penanganan Covid-19 di Lampung. Disarankan pemerintah juga menambah 2T lagi yaitu terukur dan transparan.
Ketua IDI Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed, mengatakan,baik pemerintah dalam melakukan 3T maupun masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terutama dalam menghindari kerumunan.
"Kita ini kan cocok yang 3T-nya belum maksimal terutama di bagian tracing dan testingnya begitu pula 5M-nya. Saya ini mantan pasien Covid-19, jadi penanganannya di puskesmas terdekat hanya ditanya-tanya saja, seharusnya saat positif corona 20 sampai 30 orang yang kontak dengan saya harus ditesting," kata dia dilansir dari ANTARA.
Namun, perawat di puskesmas itu tidak menanyakan dalam dua hari terakhir kemana saja, kontak dengan siapa saja serta lainnya, padahal aktivitas cukup tinggi.
"Istri saya juga yang positif Covid-19. Saya tanya juga penanganannya sama saja seperti itu, jadi memang tracing kita kurang maksimal, begitu pula dengan testingnya, ujarnya.
Aditya mengatakan bahwa 3T dalam penangan Covid-19 sudah cukup bagus apabila itu dilaksanakan sesuai prosedur, namun ditambah 2T lagi, yaitu terencana (terukur) dan transparan, hal itu tentunya akan lebih baik.
"Kalau bisa saya usul 3T itu ditambah 2T jadi sehingga dalam penangan Covid-19 juga 5T (tracing, testing, treatmen terencana serta transparan)," kata dia.
Menurutnya, dengan penambahan 2T tersebut pemerintah memiliki alur yang jelas dalam hal menangani pandemi Covid-19, sehingga semua data yang tersaji bukan hanya asumsi belaka.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kalbar Naik, Sutarmidji: Bukan Saatnya Berdebat Teori
"Jadi terencana ya benar-benar terukur, tidak bisa Covid-19 ini pakai asumsi, harus ada data pastinya,” kata dia.
Kemudian, pemerintah juga harus transparan, baik dalam tindakan maupun anggaran yang digunakan kemana saja, kalau semua ini dijalankan pemerintah dengan 5T dan masyarakat dengan 5M, sehingga data yang tersaji angkanya pasti.
Jadi memang selain harus terukur, terarah dan transparan, tracing dan testing juga harus dimaksimalkan lagi dalam penanganan Covid-19 di Lampung," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Bye-bye Sampah Popok! Inovasi Bumbi Selamatkan Sungai Brantas
-
Terjebak Rayuan Beracun, Siswi SMA di Pringsewu Jadi Korban Pemerasan Video Asusila Pacar
-
Buron Setahun, Perampok di Lampung Selatan Dicokok Polisi di Rumahnya
-
Jangan Panik! BRI Pastikan Transaksi Lancar Saat Libur Maulid Nabi
-
Harimau Sumatera Kembali Menerkam Petani di Lampung Barat, Kepala Luka Parah