Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 22 April 2021 | 02:30 WIB
Neo Letto menceritakan kisah hijrahnya menjadi muslim. Anak Cak Nun, Noe Letto, mengaku pernah menjadi ateis. [Youtube]

SuaraLampung.id - Anak budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun ternyata menjadi seorang ateis atau tak percaya Tuhan. Dia adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang lebih dikenal dengan nama Noe Letto.

Ateisnya seorang Noe Letto, anak Cak Nun, karena dirinya mengedepankan logika dalam berpikir. Logika berpikir Noe Letto yang mempertanyakan Tuhan itu akhirnya dipatahkan seorang syekh. 

Syekh tersebut bisa menjawab pertanyaan Noe Letto mengenai Tuhan. Hingga akhirnya Noe Letto sadar dan kembali ke agama Islam. 

"Saya pernah ateis dengan sadar, dengan jalan logika," ujar Noe Letto membuka kisah hijrahnya dikutip dari kanal YouTube Cahaya untuk Indonesia, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Noe Letto Pernah Ateis, Bangunkan Sahur Teriak-teriak Lewat Toa Masjid

Putra budayawan Cak Nun ini berlogika, bahwa sesuatu yang dimiliki memang miliknya. Bukan seperti pemahaman bahwa segala sesuatu adalah kepunyaan Tuhan.

"Saya bicara gelang, jam, handphone itu adalah milik saya. Karena saya mengakuisisi dari luar. Termasuk, saya melihat daging di badan saya, ini mililk saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan, oh saya dengar dari lingkungan, masukan dari bapak, kemudian saya akuisisi," paparnya.

Berawal dari hal itulah, Noe Letto akhirnya mempertanyakan, bagian mana yang merupakan pemberian Tuhan dan tak bisa diakuisisi olehnya.

"Saya berangkat dari ketidaktahuan. Semua yang saya miliki adalah saya akuisisi. Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya saya kemudian meriset semua," kata musisi 41 tahun ini.

Maka secara sadar, pelantun "Sebelum Cahaya" tersebut belum mengucap syahadat. Sebab dalam kalimat itu seseorang telah bersaksi adanya Tuhan, sementara kala itu ia saja belum mempercayainya.

Baca Juga: Profil Noe Letto: Anak Cak Nun, Jadi Vokalis, Sampai Pernah Atheis

"Saya aslinya belum bersyahadat. Saya hanya mengakuisisi, tidak bersaksi," ujar Noe.

"Kalau syahadat sendiri kalimatnya bukan suruh percaya Tuhan, bukan percaya kanjeng Nabi. Suruh bersaksi, saksi itu tidak denger-denger," jelasnya.

Perjalanan Noe Letto akhirnya menjadi Islam ditemukan tak secara sengaja saat ia tinggal di sebuah masjid di Kanada.

Pertemuan dengan seorang syekh yang akhirnya membawa logika berpikir Noe Letto akan adanya  Islam dan Tuhan.

"Saya bertanya kepada Syekh. Benar nggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," ucapnya.

Pertanyaan mulai dari keadilan Tuhan, adanya neraka dan surga, hari akhir ditanyakan Noe Letto. Tak lupa, ia pun bertanya apakah setan berkembang biak.

Deretan pertanyaan itu dibenarkan oleh Syekh. Di sinilah, pertanyaan lain muncul dari Noe Letto.

"Saya bertanya, kalau setan berkembang biak, punya anak kemudian satu detik kiamat dan belum melakukan dosa apapun, dia masuk neraka atau surga?" tanya Noe Letto.

"Kalau Tuhan memasukkan dia ke neraka, berati statement setan masuk neraka itu salah. Kalau setan itu masuk surga, namanya tidak adil. Karena belum melakukan kesalahan apapun," imbuhnya.

Jawaban Syekh lah yang akhirnya membuat Noe Letto akhirnya mengakui Islam. Ia memberikan logika berpikir yang bisa diterima Noe.

"Berati kemampuan saya memahami agama bukan dari limitasi agama. Tetapi limitasi pemahaman dan data yang saya miliki," ujar Noe.

Sebelum Noe Letto, selebriti yang tidak mengaku ateis adalah YouTuber Reza Arap, Dul Jaelani hingga komika Uus

Load More