Keberadaannya di Yerusalem juga menghenyak Karen. Untuk pertama kalinya ia mendengar azan. Pengakuan Karen, ia tersentak dari tidurnya ketika mendengar azan subuh berkumandang. Keesokan harinya Karen mulai terbiasa dan tidak lagi terbangun ketika azan berkumandang.
Ada satu pengalaman yang juga membuat Karen kagum dengan orang Islam. Saat itu Karen dalam perjalanan pulang ke hotel. Ia ditemani Ahmed dan dua teman Ahmed yang asyik minum bir.
Selama dalam perjalanan, Karen mendengar alunan musik Arab yang dari radio dalam mobil. Tiba-tiba musik berhenti berganti menjadi alunan Alquran. Ahmed menjadi bersemangat. Itu membuat Karen terkesima.
Sepengetahuannya, Ahmed bukanlah seorang muslim yang taat. Namun ia tetap mendengarkan lantunan Alquran sampai nyaris menitikkan airmata.
Baca Juga: Tinjau Ketersediaan Kebutuhan Pokok, Ridwan Kamil: Ada Kenaikan Tapi Wajar
Bahkan Ahmed sesekali memberi penjelasan kepada Karen mengenai artinya.
Melihat pemandangan ini membuat Karen tertegun. Ini sangat berbeda dengan di tempat asalnya London. Di London, orang sekuler seperti Ahmed akan mematikan radionya ketika mendengar pembacaan Al kitab.
Benak Karen berpikir entah bagaimana kitab suci ini bisa menyentuh pria keras seperti Ahmed yang telah berusia 50 tahun. Kesan ini jua yang membuat Karen makin tertarik mempelajari Islam.
Puncaknya adalah ketika terbit buku Salman Rushdie Ayat-ayat Setan. Novel ini membuat umat Islam di dunia marah karena isinya menghina Nabi Muhammad SAW.
Sampai-sampai tokoh spiritual Iran Ayatullah Khomeini mengeluarkan fatwa hukuman bagi SAlman Rusdhie dan penerbitnya.
Baca Juga: Menengok Buka Puasa Pertama Pengungsi Gempa di Malang
Reaksi seperti ini makin membuat citra Islam buruk di mata dunia. Islam dianggap sebagai agama kekerasan. Padahal, kata Karen, Islam sejatinya tidak seperti itu. Atas dasar itulah, Karen menulis buku berjudul Muhammad.
Ia ingin melawan stigma tentang Islam di dunia barat dari sudut pandang orang barat. Lama kelamaan, Karen makin kagum dengan sosok Nabi Muhammad SAW.
Baginya Nabi Muhammad SAW tampil sebagai sosok yang lebih manusia ketimbang Yesus dan Budha.
Menurut Karen, Nabi Muhammad tertawa, menggendong cucu, meratapi kematian sahabat-sahabatnya.
Biarpun mengagumi sosok Nabi Muhammad SAW, Karen tidak lantas menjadi seorang Muslim. Karen tetap memilih sebagai pribadi yang mengakui Tuhan tanpa harus beragama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Statistik Timnas Indonesia Makin Hancur! Perbandingan Dibantai Jepang Era Kluivert dan STY
-
4 Rekomendasi HP Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Kamera 50 MP Full Keunggulan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Gaming Rp 4 Jutaan Terbaik Juni 2025. Performa Ngebut Libas Semua Game
Terkini
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila
-
4 Link DANA Kaget Terbaru 2 Juni 2025, Buruan Ambil Saldo Gratis Lewat Nomor HP Kamu!