SuaraLampung.id - Konvoi kelulusan sering diadakan para pelajar di Indonesia. Konvoi kelulusan ini dilakukan sebagai bentuk sukacita para pelajar menyambut kelulusan.
Konvoi kelulusan para pelajar ini banyak mendapat kritikan. Ini karena konvoi kelulusan ini sering mengganggu ketertiban umum bahkan berujung pada tawuran.
Karena itu ada pihak-pihak yang tidak senang dengan tindakan konvoi kelulusan. Termasuk seorang guru di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sayangnya oknum guru ini mengekspresikan ketidaksukaannya dengan cara yang salah. Oknum guru ini menyumpahi muridnya yang konvoi kelulusan mati.
Baca Juga: Astaga! Guru Doakan Muridnya Tewas Kecelakaan dan Akhirnya Meninggal Dunia
Sumpah sang guru yang mendoakan muridnya mati ini viral di media sosial. Percakapan si guru di aplikasi WhatsApp beredar luas di media sosial.
"Katanya ada yang kecelakaan tunggal di rujuk ke Rumah Sakit Bima. Mudahan mampus," tulis guru tersebut di dalam pesan WA seperti dikutip BeritaHits.Id dari Makassar.terkini.id -- jaringan Suara.com, Kamis (8/4/2021).
Diketahui guru tersebut merupakan honorer di SMAN 1 Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Wina. Ia menuliskan pernyataan itu setelah seorang muridnya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Rupanya, murid tersebut kecelakaan karena melakukan konvoi kelulusan. Sang murid langsung dilarikan ke RSUD Dompu untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Konvoi tersebut diduga menjadi alasan sang guru menuliskan doa itu. Tak berapa lama setelah mendoakan sang murid meninggal, murid tersebut dikabarkan benar-benar meninggal.
Baca Juga: Viral Oknum Guru Doakan Murid Meninggal, Kepala Dinas Janji Usut Tuntas
Viralnya percakapan itu telah membuat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Aidy Furqan angkat berbicara. Ia berjanji akan menelusuri oknum guru honorer yang menuliskan pernyataan itu.
“Nanti saya minta KCD Bima untuk mericek informasi ini dan apa yang menjadi pemicu sikap guru tersebut. Jika itu benar dilakukan oknum guru maka kami akan lakukan pembinaan serius,” kata Aidy di Mataram, Rabu (7/4/2021).
Aidy menyayangkan sikap guru honorer itu yang dinilai tidak bisa diteladani. Sebagai tenaga pendidik, tidak seharusnya seorang guru mendoakan sang murid meninggal dunia.
"Terkait sikap guru yang mendoakan anak muridnya celaka, tentu tidak patut dilakukan seorang pendidik," tegas Aidy.
Dalam kesempatan ini, Aidy juga menyebut aksi konvoi kelulusan tersebut tidak bisa dibenarkan. Apalagi, kelulusan juga belum diumumkan sehingga tidak ada yang bisa dirayakan.
"Saya sayangkan kejadian tersebut yang bermula dari aksi konvoi kelulusan," ujar Aidy. "Seharusnya hal ini tidak terjadi dan tidak dilakukan anak-anak sekolah karena apa yang mau dirayakan dengan konvoi tersebut, mengingat kelulusan juga belum diumumkan."
“Jadwal kelulusan nanti awal Mei 2021 sehingga saat ini anak-anak kelas akhir masih ada yang mengikuti proses ujian akhir kelulusan. Semoga kejadian ini tidak terulang di sekolah lainnya,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Batas Waktu Pencairan TPG Berapa Hari, Cek Fakta Benarkah Hanya 14 Hari
-
Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos
-
Menteri Arifah Minta Kampus Lain Contoh UGM, Pecat Langsung Guru Besar Pelaku Pelecehan
-
Cabuli Mahasiswi, Mendiktisaintek Ungkap soal Status ASN Eks Guru Besar UGM Edy Meiyanto
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo Dijebloskan ke Bui
-
Rekonstruksi Penembakan Polisi di Way Kanan: Ada Adegan Dihilangkan, Pelaku Tidak Menyesal
-
Geger! Korupsi Tol Lampung Terungkap: Negara Rugi 66 Miliar, Kontraktor BUMN Terseret?
-
Pemutihan Pajak Terakhir di Lampung Sebelum Kendaraan Bodong Dihapus Permanen
-
Terungkap! Detik-Detik Oknum TNI Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Way Kanan