SuaraLampung.id - Seorang pria ditemukan dalam keadaan terluka parah di sebuah pantai terpencil tak berpenghuni. Ia terdampar usai dihantam ombak saat berselancar.
Saat diselamatkan, peselancar ini tak sadarkan diri dan tergeletak di bibir pantai. Ia pingsan usai menuliskan kata 'help' berukuran besar.
Kata 'help' yang tercetak jelas di pasir pantai itu lah yang membuatnya dapat ditemukan dan dievakuasi.
Nasib malang ini menimpa seorang peselancar di Auckland, Selandia Baru. Ia terdampar di pantai Karekare pada Rabu (17/2/2021).
Menyadur New Zealand Herald, Kamis (18/02), pria yang belum dirilis identitasnya ini terhempas ke bebatuan di lokasi terpencil hingga luka parah dan kehilangan papan selancarnya.
Selama dua jam, pria ini berusaha mencari jalan keluar dari pantai yang sepi itu. Ia menyusuri semak belukar tapi semuanya tak membuahkan hasil. Ia tetap terisolir di lokasi itu, sendirian.
Sebelum pingsan, pria ini menggunakan tenaga terakhirnya untuk menulis 'HELP' berukuran besar di pasir, dengan harapan ada orang yang membaca lalu menolongnya. Beruntung wanita yang sedang melintas melihat tulisannya.
Ia lalu menelepon United North Piha Surf Club dan sebuah jetski Life Saving Rescue langsung menuju lokasi tersebut, lengkap dengan dua penjaga pantai dan peralatan P3K untuk memberi pertolongan pertama.
Penjaga pantai menemukan peselancar tersebut dalam keadaan luka parah. Mereka memberi pertolongan pertama dan mengangkutnya ke Piha untuk dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Cerita Tiga Orang Makan Tikus Usai Terdampar 33 Hari di Pulau Misterius
Pengawas SAR, John-Michael Swannix, mengatakan pria itu sangat beruntung.
"Dengan Auckland dalam level siaga 3, tidak banyak orang yang keluar dan sekitar saat ini, jadi ia beruntung ada orang yang berjalan di trek pada saat itu," kata Swannix.
Swannix mengatakan peringatan Covid level 2 mewajibkan orang berselancar atau berenang dengan orang lain. Tujuannya, agar ada seseorang untuk mengawasi atau untuk mendapatkan bantuan jika terjadi sesuatu.
"Kami memiliki 17 Pasukan Pemanggil Darurat dari Ahipara hingga Raglan yang tersedia 24/7 untuk menanggapi insiden seperti ini. Jika seseorang dalam masalah, orang-orang hanya perlu menelepon 111 dan meminta polisi untuk penjaga pantai," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gubernur Mirza Soroti Lulusan SMA Lampung Cuma 20 Persen yang Kuliah, Ada Apa?
-
Lokasi Sekolah Garuda di Lampung Selatan: Pemandangan Indah Jadi Pertimbangan
-
Cengkih Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif, Balai Karantina Lampung Buka Suara
-
Perkuat Likuiditas, BRI Dukung Pembiayaan UMKM dari Dana Pemerintah
-
Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?