SuaraLampung.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membawa konsep Polri Presisi. Polri Presisi adalah Polri yang mengedepankan konsep 4.0 dalam cara kerjanya. Konsep 4.0 adalah konsep dimana teknologi menjadi andalan dalam mendukung kinerja Polri. Namun masih ada persoalan yang harus dibenahi Listyo Sigit.
Salah satunya adalah persoalan sumber daya manusia di tubuh Polri. Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jumlah jenderal yang begitu banyak di tubuh Polri adalah persoalan yang harus segera dituntaskan.
Jumlah jenderal di tubuh Polri saat ini mencapai 340 an orang. Jumlah itu terlalu banyak menurut Neta S Pane. Ledakan jumlah jenderal ini kata Neta S Pane yang membuat Polri sulit profesional, modern dan terpercaya (Promoter).
"Sebelum reformasi, jumlah jenderal cuma 65. Sekarang ini hampir 300. Bintang tiganya banyak bener," kata Neta dikutip dari channel YouTube Akbar Faizal Unsencored dengan judul "POLRI INFLASI 340 JENDERAL, MAU DIAPAIN? | AF UNCENSORED FT. NETA, FERI, MASINTON".
Baca Juga: Abu Janda Dipanggil Polisi Terkait Kasus Perkataan Islam Arogan
Menurut Neta S Pane peningkatan jumlah anggaran di tubuh Polri tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja. "Kenaikan anggaran ini tidak disikapi Polri dengan peningkatan kinerja, tapi yang disikapi Polri dengan peningkatan jumlah jenderal," ujarnya.
Jika ini terus terjadi, Neta S Pane yakin Polri tidak akan bisa mewujudkan jargon Promoter nya. Ini dikarenakan kenaikan anggaran ini hanya dihabiskan untuk membiayai gaji personel dan fasilitas. Neta mengatakan, anggaran Polri naik 2 ribu persen sejak era reformasi.
Sekitar 50 persen lebih, anggaran itu dihabiskan untuk gaji. Sementara sekitar 10 sampai 15 persen anggaran habis untuk fasilitas. "Sehingga berapapun anggaran diserahkan negara untuk Polri kalau polanya masih seperti itu memperbengkak jumlah jenderal, memperbengkak jumlah personel itu tidak akan bisa promoter Polri," tegasnya.
Akbar Faizal beranggapan dengan banyaknya jumlah jenderal mengindikasikan bahwa makin banyak SDM Polri berkualitas karena bisa menempati posisi jenderal.
Namun jika dikaitkan dengan konsep 4.0 yang didengungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, maka kata Neta S Pane semestinya jumlah personel harus diseleksi ketat. "Konsep 4.0 dalam konsep negara-negara maju mengembangkan teknologi bukan mengembangkan manusia. Ketika konsep 4.0 ini dikembangkan, Polri harus segera dipilah mana-mana personel Polri yang promoter, mana-mana jenderal yang promoter. Kalau jelas-jelas tidak berkomitmen tawarkan pensiun dini mereka itu," ujarnya.
Baca Juga: Dikunjungi Kapolri, Habib Zein: Sambung Komunikasi yang Tersumbat
Neta S Pane juga mengkritik kuota rekrutmen Akpol yang terus bertambah setiap tahunnya. "Itu ga ada gunanya. Yang dibutuhkan masyarakat itu jumlah polisi di bawah. Dengan jumlah polisi di bawah dilengkapi dengan teknologi itu bersinergi. Jangan kemudian dibawah kurang, di tengah membengkak, di atas jenderal banyak, kemudian 4.0 ga nyambung," kata dia.
"Berapapun anggaran, itu (Polri Presisi) tidak akan tercapai jika jumlah jenderal sekian banyak, jumlah di tengah banyak. Jumlah di tengah yang nganggur cukup banyak, jumlah jenderal nganggur juga cukup banyak," ucap Neta.
Berita Terkait
-
Istri Kapolri: Kita Harus Memperhatikan Kondisi Psikologis Anak-anak di Tempat Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi
-
Segini Gaji Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Siap Mundur Jika Terima Uang Judi Online
-
Putusan MK: Pejabat Negara, Anggota TNI/Polri hingga Kades Tak Netral di Pilkada Bisa Dipidana!
-
Soal Desakan Usut Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan: Tunggu Saja
-
Ditanya Soal Pemeriksaan ke Budi Arie Terkait Judol, Kapolri Tanggapi Dengan Senyum
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Kapolres Pringsewu Perangi Wartawan Gadungan Pemeras Pejabat: Keluar dari Wilayah Saya!
-
Mirza-Jihan Unggul Telak atas Arinal-Sutono di Survei Pilgub Lampung 2024
-
Tak Mau Dinikahi Pacar di Jepang, Wanita di Metro Pilih Lakukan Aborsi
-
Endorse Judi Online, Pedagang Martabak di Lampung Selatan Raup Rp5 Juta
-
Lawan Inflasi! Pemprov Lampung Buka Toko Operasi Pasar di Natar