SuaraLampung.id - Dua kelompok keluarga bentrok di Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah pada Kamis (14/1/2021) siang.
Akibat bentrokan itu dua orang meninggal dunia dan satu lagi dalam kondisi kritis.
Korban meninggal atas nama Abdul Rahman (50), warga Desa Bumi Aji dan Edison Raka (40), warga Desa Haji Pemanggilan.
Sementara satu warga atas nama Yulianto (32), warga Desa Negara Bumi Ilir dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: 4 Puskesmas di Lampung Tengah Ditutup karena Pegawainya Positif Covid-19
Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro, yang dihubungi suaraLampung.id pada Kamis sore, kondisi di lokasi sudah mulai kondusif.
Kedua pihak keluarga sudah menahan diri, setelah dilakukan rembuk warga.
“Saya luruskan informasi yang beredar, itu bukan bentrokan warga dua desa, tapi bentrokan dua kelompok kecil antar keluarga, yang bersengketa atas kepemilikan tanah BPPT,” jelas Popon.
Lebih lanjut Popon menjelaskan, awalnya kedua kelompok keluarga itu berjanji untuk bertemu dan berduel di lokasi yang sudah ditentukan.
Mereka membawa senjata masing-masing, ada senjata tajam dan senjata api.
Baca Juga: Slamet Tewas Diduga Dipukuli Kawannya Dari Perguruan Silat di Jombang
“Korban Abdul Rahman dan Edison masih satu keluarga, sementara Yulianto dari kelompok keluarga yang lain,” tambah Popon.
Dari keterangan Popon, korban Abdul Rahman dan Edison meninggal setelah mendapat beberapa luka bacokan dihampir sekujur tubuhnya. Keduanya ditemukan warga di areal tanah yang disengketakan.
Sementara korban Yulianto kritis setelah mendapat luka tembakan di tubuhnya. Yulianto Kini masih dirawat di rumah sakit Lampung Tengah.
Kontributor : Andry Kurniawan
Berita Terkait
-
Bentrok Antarpendukung di Pilkada Puncak Jaya Reda, Satgas TNI Turun Tangan Bantu Polisi
-
Pemimpin Oposisi Uganda Robert Kyagulanyi Ditembak
-
Tragedi Nasional Guncang Pakistan, Bentrokan Hebat Militer dan Militan Renggut 74 Jiwa
-
Bentrokan Udara di Laut Cina Selatan, Filipina Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Manuver Berbahaya
-
Viral Tembak-Tembakan, Polda Maluku Belum Tahu Pemicu Polantas Vs Brimob Bentrok: Masih Simpang Siur
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Rekapitulasi Suara Pilkada Lampung Selatan Tingkat Kecamatan Hampir Rampung
-
Bambang-Rafieq Sambangi Wahdi-Qomaru, Komitmen Bangun Metro Bersama
-
Maut di Tol Terpeka: Microsleep Renggut Nyawa Sopir dan Kernet Truk
-
Korupsi Dana Desa Rp533 Juta, Mantan Kades Sekaligus Ketua Bappilu Demokrat Pesawaran Ditangkap
-
Rekapitulasi Suara Pilkada Bandar Lampung di Kecamatan Ditargetkan Rampung Sehari