Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 14 Januari 2021 | 09:15 WIB
Ilustrasi anak kembar. [Shutterstock]

SuaraLampung.id - Banyak pasangan muda ingin memiliki anak kembar. Namun tidak semua orang beruntung bisa memiliki anak kembar.

Banyak yang menyebut untuk bisa mempunyai anak kembar tergantung dari faktor genetik.

Lalu bisakah seseorang yang tidak memiliki keturunan kembar memiliki anak kembar?

Seseorang tanpa memiliki keturunan genetik bisa melahirkan anak kembar, tetapi peluang yang diberikan tidak begitu besar seperti mereka yang memiliki genetik.

Baca Juga: Ingin Punya Anak Kembar? Ini Faktor yang Menentukan

Dilansir dari Very Well Family,  di bawah ini terdapat penyebab seseorang melahirkan keturunan kembar. Beberapa hal tersebut antara lain:

1. Usia

Perempuan di atas 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar. Hal Ini karena hormon FSH meningkat seiring bertambahnya usia seorang perempuan. FSH, atau hormon perangsang folikel, bertanggung jawab atas perkembangan sel telur di dalam ovarium sebelum dilepaskan.

Peningkatan FSH biasanya disebabkan oleh penurunan kesuburan. Tapi terkadang, folikel bereaksi berlebihan terhadap kadar FSH yang lebih tinggi, dan dua atau lebih sel telur dilepaskan, sehingga terjadi kehamilan kembar.

2. Riwayat keturunan

Baca Juga: Lucu! Aksi Usil Bocah Kembar, Warganet: Seperti Diketok Palu Hakim!

Kembar terbagi menjadi dua, yaitu identik dan tidak identik.  Pengaruh ini juga sangat memengaruhi potensi memiliki anak kembar. Biasanya memiliki keturunan keluarga kembar tidak identik akan meningkatkan peluang memiliki anak kembar. Namun, seseorang yang tidak memiliki riwayat keturuan kembar bisa saja memiliki peluang karena perkembangan hormon. Namun, peluang tersebut tidak sebesar mereka yang memiliki riwayat keturunan kembar.

3. Berat badan

Perempuan yang mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh di atas 30 lebih cenderung hamil kembar dibandingkan perempuan dengan yang lebih sehat. Lemak ekstra menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada ovarium. Oleh karena itu, ia tidak hanya melepaskan satu sel telur saat ovulasi, tetapi bisa melepaskan dua atau lebih.

4.  Tinggi badan

Perempuan dengan tinggi yang melebihi rata-rata cenderung memiliki anak kembar. Studi menemukan, perempuan dengan tinggi rata-rata 164,8 cm lebih mungkin untuk hamil kembar daripada perempuan dengan rata-rata 162,8 cm. Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini. Namun, dari hasil studi perempuan yang lebih tinggi memiliki peluang yang lebih besar.

5. Perempuan menyusui

Setelah melahirkan biasanya terdapat perempuan yang menyusui anaknya dan tidak. Perempuan yang menyusui dapat menekan kesuburan pada tubuh. Satu studi menemukan, tingkat kembar menjadi 11,4 persen di antara perempuan menyusui, dibandingkan dengan hanya 1,1 persen pada perempuan yang tidak menyusui.

6. Diet

Rupanya diet dapat menjadi salah satu hal yang memberi peluang seseorang perempuan hamil anak kembar. Hal ini karena saat diet perempuan lebih banyak mengonsumsi makanan yang terbuat dari produk susu. 

Salah satu teori mengatakan, hormon pertumbuhan yang diberikan pada sapi mempengaruhi kadar hormon pada manusia. Hal itu yang menyebabkan peluang perempuan yang diet lebih besar memiliki anak kembar

Load More