SuaraLampung.id - Indonesia sebaiknya mewaspadai munculnya varian baru virus Covid-19.
Potensi munculnya varian baru Covid-19 disebabkan jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.
Hingga Selasa, (5/1/2021), tercatat terdapat 7.445 kasus baru. Angka tersebut membuat total kasus di Indonesia mencapai 779.548.
Melihat masih tingginya kasus di Indonesia dan sulitnya untuk mengendalikan pandemi, Ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman memperingatkan bahwa hal itu berpotensi memunculkan mutasi virus baru.
"Indonesia dalam kondisi pandemi yang tidak terkendali bisa menghasilkan strain virus baru. Jadi strain virus baru yang merugikan itu akan muncul pada negara yang pandeminya tidak berkendali. Akibat virus ini leluasa menginfeksi manusia dan hewan dan akhirnya dia leluasa bermutasi, jadi dia gampang banget multiplikasi," kata Dicky Budiman saat dihubungi Suara.com, Rabu, (6/1/2021).
Komentar itu datang saat Dicky mencoba menganalisis target pemerintah Indonesia yang ingin merampungkan vaksinasi Covid-19 dalam waktu kurang dari satu tahun.
Dicky menyebut bahwa ada sejumlah faktor seperti efikasi transmisi, angka reproduksi kasus, dan cakupan vaksinasi di Indonesia yang membuat targer tersebut tidak realistis.
"Ingat bahwa yang disebut strategi herd immunity harus memperhitungkan, mungkin perlu waktu lama, jadi ancamannya semakin nyata munculnya strain baru," kata Dicky.
Ia mencontohkan bahwa munculnya strain baru virus corona yang ada di Inggris yang relatif lebih menular. Meski varian virus corona baru itu diduga tidak terlalu berdampak pada efikasi vaksin yang ada.
Baca Juga: Covid-19 Semakin Susah Diantisipasi, Pemerintah Berlakukan PSBB Jawa-Bali
Tapi (mutasi) di Afrika selatan diduga mengurangi efikasi pada vaksin yang ada itu menguat," ujar Dicky.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa ia ingin program vaksinasi Covid-19 di Indonesia bisa selesai kurang dari satu tahun.
Target itu jauh lebih cepat dari yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunawan yang sebelumnya menyebut bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia butuh 15 bulan.
"Kalau di seluruh dunia, perkiraan vaksinasi akan selesai 3,5 tahun. Tapi di negara kita Insya allah kemarin mendapatkan informasi dari Pak menteri 15 bulan, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," kata Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat Se-Indonesia, Istana Negara, Selasa (5/1/2021)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Diam-Diam Turun Harga, Promo Susu & Perlengkapan Balita di Indomaret Jelang Tahun Baru
-
7 Hal Penting untuk Berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas bagi Wisatawan
-
Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
-
7 Villa & Resort Sultan di Pesisir Lampung untuk Liburan Mewah dengan Nuansa Private Beach
-
Cek Fakta: Viral TNI Kecam Aksi Gubernur Lempar Bantuan dari Helikopter, Benarkah?